Mau Cari Aqiqah Untuk Anak ? Jangan Terkecoh dengan harga Murah !!!

Kamilah yang Berpengalaman yang mengedepankan Ke Syar'i an , Amanah dan Pasti Sedap...

AQIQAH ANAK adalah program layanan penyedia kambing/Domba aqiqah, baik mentah atau masak.

Program ini diperuntukan bagi yang ingin ber aqiqah di lingkungannya seperti Kota Jepara, Kudus , Demak, Pati dan sekitarnya

Pilih Aqiqah untuk Anak yang hanya seumur hidup sekali...

Jangan Asal !!! Kamilah yang telah bersertifikat MUI ....

AQIQAH SESAMA merupakan program layanan penyedia Kambing/Domba Aqiqah mentah atau masak.

Program ini diperuntukan bagi yang ingin ber aqiqah di daerah terpencil, rawan gizi, panti asuhan, bencana serta tempat lainnya.

AQIQAH PEDULI yaitu program mengaqiqahkan anak dari orangtua kurang mampu.

Program ini untuk perusahaan atau perorangan yang ingin berinfak mengaqiqahkan anak dari orangtua kurang mampu.

Kamis, 29 September 2016

MENUMBUHKAN KEMANDIRIAN PADA ANAK

MENUMBUHKAN KEMANDIRIAN PADA ANAK


MENUMBUHKAN KEMANDIRIAN PADA ANAK




Kemandirian tidak tumbuh dengan sendirinya, Anda harus melatih si kecil untuk mendiri saat dia berusia 9 bulan – 3 tahun. Pada sekitar usia satu tahun, anak sudah dapat menerima perintah, meskipun belum dapat melakukannya dengan benar. Untuk itu Anda harus rajin membantunya agar anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang mandiri.

Berlatih meninggalkan anak
Pada usia balita, biasanya anak-anak akan menangis ketika berpisah dengan orangtuanya meskipun hanya sekedar untu berbelanja. Mereka akan merengek untuk ikut dan tidak ingin dilepaskan. Anda mungkin akan merasa tidak tega saat melihat mereka menangis sehingga ketika ingin pergi keluar Anda terpaksa untuk pergi diam-diam. Sebaiknya, biasakan diri untuk pamit terlebih dulu pada anak. Namun, katakan padanya bahwa ini akan sebentar saja, berusahalah untuk tidak terpengaruh tangisan anak Anda yang memintanya untuk ikut. Hal ini penting untuk kemandirian mereka kelak.

Memiliki rutinitas sehari-hari
Pada anak usia 1 tahun, anak belum dapat melakukan perintah dengan benar. Maka, berilah contoh melalui rutinitas sehari-hari. Misalnya saat akan makan, dia akan meminta alat makanannya. Meskipun belum dapat menggunakannya dengan benar. Pada usia ini juga anak akan bereksporasi dari tempat satu ke tempat lain, biarkan dia belajar melatih motoriknya. Namun, pastikan bahwa lingkungannya aman untuk si kecil.

Jangan cepat membantunya
Meskipun sulit untuk membiarkannya dalam kesusahan, anak akan belajar menyelesaikan masalahnya sendiri. Misalnya, pada anak usia 2 tahun akan belajar bagaimana cara memegang sendok makan yang benar. Anda dapat membantunya dengan memberikan contoh dari tangan Anda sendiri, biarkan dia menirunya sampai posisi genggamannya benar.

Latih anak membantu pekerjaan rumah tangga
Anda dapat meminta bantuannya untuk melakukan pekerjaan rumah tangga yang ringan pada saat anak berusia 3 tahun, seperti membereskan sendiri kamar dan mainannya atau mengajaknya berbelanja dan membantu membawakan tas belanjaan yang tidak berat. dengan begitu, anak dapat terbiasa melakukan pekerjaan dan tidak selalu mengandalkan orang lain.
Biarkan anak mendapatkan pengalaman pada saat proses belajarnya. Anda dapat membantunya dengan selalu mengawasinya agar anak dapat belajar dengan aman dan nyaman. Jika anak berhasil melakukan pekerjaannya, jangan lupa berikan pujian dan apabila dia belum benar melakukannya, berikan dia dukungan untuk terus mencobanya sendiri.

Minggu, 25 September 2016

CEGAH ANAK TUMBUH DEWASA SEBELUM WAKTUNYA

CEGAH ANAK TUMBUH DEWASA SEBELUM WAKTUNYA





CEGAH ANAK TUMBUH DEWASA SEBELUM WAKTUNYA


Saat ini Anda mungkin pernah mendapati beberapa anak yang menyanyikan lagu-lagu orang dewasa dan sebenarnya belum pantas dinyanyikan oleh anak seusianya. Atau mungkin anak Anda menjadi salah satu dari fenomena ini? Mengapa hal ini bisa terjadi? Hal ini sangat mungkin terjadi mengingat tayangan anak-anak terbilang lebih sedikit dibandingkan dahulu. Berikut adalah hal yang harus Anda jauhkan agar anak tidak dewasa sebelum waktunya.

Menonton tayangan televisi yang tidak mendidik
Dewasa ini banyak sekali tayangan televisi yang jelas-jelas mengekspos perilaku dan perkataan yang tidak baik. Sebaiknya saat anak sedang menyaksikan acara di televisi, Anda harus mendampinginya. Pilih saluran televisi yang menampilkan acara anak-anak seusianya, seperti film kartun anak dan acara yang memiliki keterangan BO (Bimbingan Orangtua).

Mendengarkan lagu orang dewasa
Bisakah Anda menghitung berapa banyak lagu anak-anak yang muncul saat ini? Tidak? Karena jumlahnya yang memang tidak banyak. Lantas, bisakah Anda menghitung berapa banyak lagu dewasa yang muncul saat ini? Tidak juga? Karena terlalu banyak. Tidak heran jika anak-anak lebih tahu lagu-lagu bertema cinta, sakit hati, dan perselingkuhan. Oleh karena itu, Anda harus mengontrol anak Anda agar tidak berkata-kata seperti orang dewasa, padahal dia sendiri tidak mengerti maksud perkataannya.

Kurang pengawasan
Bagi Anda yang sibuk bekerja dan menyerahkan anak Anda pada baby sitter, sebaiknya coba luangkan waktu sesibuk apapun Anda bekerja untuk mengontrol sang buah hati. Anda tidak tahu apa yang dilakukan baby sitterpada anak Anda, apakah dia menonton sinetron bersama anak Anda, mendengarkan lagu-lagu dewasa, atau mengobrol tentang masalah orang dewasa dengan temannya. Tanpa disadari, anak Anda ikut melihat dan mendengarkan. Pada usia anak-anak, mereka senang sekali meniru apa yang orang lain ucapkan. Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk selalu mengawasinya.

Berdandan ala orang dewasa
Selain televisi, youtube juga salah satu perantara yang mudah diakses untuk mengubah anak-anak menjadi dewasa. Mereka akan terhubung dengan konten-konten yang berbau dewasa, salah satunya adalah fashion. Maka, tidak heran jika saat ini banyak anak-anak yang sebenarnya masih muda namun berpenampilan seperti orang dewasa sehingga terliht lebih tua.
Banyak sekali hal yang dapat mengubah karakter dan penampilan anak-anak saat ini. Kemajuan teknologi juga turut memberi pengaruh terhadap anak-anak. Banyaknya progam acara sinetron, musik untuk dewasa, dan humor juga telah merajai ranah televisi saat ini sehingga anak-anak tidak banyak pilihan untuk dapat mengonsumsi acara yang sesuai usianya.


Rabu, 21 September 2016

PERLUKAH ANAK BERBAHASA ASING SEJAK USIA DINI?

PERLUKAH ANAK BERBAHASA ASING SEJAK USIA DINI?



PERLUKAH ANAK BERBAHASA ASING SEJAK USIA DINI?


Bahasa adalah jendela dunia. Terlebih dalam era yang serba modern ini, jika Anda tidak mampu bersaing dengan lulusan dari luar negeri, Anda akan tersisih. Saat ini, banyak sekali orangtua yang menyekolahkan anaknya di sekolah internasional, tidak sampai di situ saja, anak-anak juga didaftarkan pada lembaga Bahasa Inggris untuk memperlancar percakapannya. Oleh sebab itu, Bahasa Inggris sudah menjadi sebuah kewajiban untuk dipelajari. Namun, kapan anak sebaiknya belajar bahasa asing?

Kenalkan sejak usia 6 bulan
Pada usia ini, anak sudah mulai tertarik dengan gambar. Anda dapat membelikannya sebuah buku dengan banyak gambar yang didalamnya terdapat kosakata dasar Bahasa Inggris. Misalnya, mengenal bermacam-macam warna dalam Bahasa Inggris. Tidak perlu buku yang mahal dengan kosakata yang banyak, karena pada usia ini anak belum tertarik belajar menghafal kosakata, mereka lebih cenderung memasukan buku-buku itu ke dalam mulutnya. Jadi, cukup yang paling dasar saja agar anak terbiasa mendengar dan mengenal warna terlebih dulu.

Utamakan Bahasa Ibu
Meskipun bahasa asing sangat penting, Anda jangan sampai melupakan bahasa ibu (Bahasa Indonesia). Terlebih jika anak Anda tinggal di sekitar orang yang masih menggunakan Bahasa Indonesia. Hal ini justru akan membuatnya mengalami mental block (hambatan mental) saat mereka ingin mengungkapkan keluh kesahnya, namun kosakata yang dimilikinya sangat terbatas. Tetap gunakan bahasa ibu saat berbicara dengan Anda dan orang-orang sekitar agar kosakatanya pun tidak hilang. Kemampuan Bahasa Inggrisnya masih terus berkembang seiring sejalan dengan kosakata yang dapat diajarkan pada anak seusianya.

Hindari percakapan dengan bahasa asing di usia balita
Untuk menghindari bingung bahasa, Anda harus berkomunikasi dengan bahasa ibu. Di usia balita, sebaiknya tidak perlu mengenalkan abjad dan membaca dalam bahasa asing. Anda dapat membeli buku-buku bergambar dengan kalimat sederhana agar anak merasa kenal dan terbiasa dengan kalimat tersebut. Apabila anak-anak sudah dapat berbahasa ibu dengan baik, barulah Anda boleh menggunakan percakapan dengan bahasa asing dalam kalimat-kalimat yang sederhana.

Berikan buku-buku berbahasa Inggris
Semakin bertambah usianya, Anda dapat memberinya buku cerita dalam Bahasa Inggris, jika dia tidak mengerti artinya, jangan langsung memeritahukannya. Mintalah dia untuk membuka kamus, dengan begitu kosakatanya akan lebih banyak atau membiasakan anak menonton film dalam Bahasa Inggris tanpa subtitle lalu tanyakan bagaimana jalan ceritanya. Jangan terkejut jika dia mengetahui alur ceritanya dengan baik.

Belajar bahasa asing sangat perlu, terlebih Bahasa Inggris karena hampir semua pekerjaan yang bagus membutukan kemampuan berbahasa Inggris yang bagus pula. Namun, Anda tidak perlu mahal-mahal mendaftarkan anak-anak untuk ikut kursus Bahasa Inggris dengan menambah beban pr-nya dan menghafal 16tenses yang membingungkan. Dengan teknik dan membiasakan anak mengenal kosakata sedikit demi sedikit sejak kecil, anak-anak akan mampu menguasainya.

Sabtu, 17 September 2016

MENGENALKAN ARTI PERSAHABATAN PADA ANAK

MENGENALKAN ARTI PERSAHABATAN PADA ANAK


MENGENALKAN ARTI PERSAHABATAN PADA ANAK



Apakah anak Anda sudah siap untuk menjalin sebuah persahabatan? Saat si kecil pulang dari sekolah, dia datang bersama seorang temannya. Mereka banyak melakukan aktivitas, bermain, belajar, berdiskusi, dan makan bersama. Ketika temannya pulang, anak Anda akan bercerita banyak tentang temannya yang diakuinya sebagai seorang sahabat. Namun, apakah dia sudah mengerti arti persahabatan? Berikut adalah cara memperkenalkan arti persahabatan kepada si kecil.

Bukan Sekedar Lebel, Sahabat Membentuk sebuah Kebiasaan
Mungkin Anda juga pernah mengalaminya ketika masih masa anak-anak. Memiliki seorang teman dekat atau sahabat bukan berarti harus selalu bersama-sama bermain dengannya dan menutup diri untuk berteman dengan orang lain. sebaiknya, ajarkan itu pada anak Anda. Dan, memiliki sahabat bukan berarti kita tidak pernah bertengkar satu sama lain. namun, harus saling mengalah dan memafaakan apabila terjadi pertengkaran dengannya.

Berikan Kesempatan untuk Bereksperimen
Kemampuan anak Anda yang terbangun sekarang akan membantunya mengarah pada sebuah hubungan dalam kehidupan kedepannya. Persahabatan yang erat adalah emosi yang menakjubkan untuk anak-anak karena merena mempersiapkan rasa keamanan, belajar empati, dan menawarkan kesempatan untuk belajar penyelesaian masalah. Untuk mendukung kehidupan sosial anak Anda, berikan dia kebebasan untuk mengendalikan bagaimana mengatasi suka dan duka dalam persahabatannya sendiri. Ingat, persahabatan yang saat ini dimiliki anak Anda akan berubah. Entah karena perpindahan kelas atau pindah ke lain kota.

Bersiap untuk Menghadapi Perpisahan
Jika anak-anak merasa ‘dibuang’ oleh temannya, ijinkan dia untuk bersedih. Jika dia ingin dibimbing, bantu dia dengan memberikan pendapat atau gagasan yang menunjukkan jalan yang harus diambilnya dalam situasi yang demikian. Buang jauh kemarahannya, anak Anda mungkin akan mengatakan, “Aku ingin mengatakan kepadanya bahwa aku membencinya!”. Jangan terburu-buru memutuskan persahabatan dengan ide yang buruk seperti itu. Sebaiknya ajarkan anak untuk mengetahui apa yang ingin dia lakukan dan bagaimana hasil yang dia mau. Selain itu, tawarkan dia hal yang dapat memberikannya kebahagiaan, seperti mengundang teman-teman lain untuk bermain bersama. Dia akan belajar bagaimana untuk membuat persahabatan yang baru.

Arti sebuah persahabatan lebih dari sekedar urutan dan prioritas kita dalan menempatkan orang lain di dalam kehidupan. Lebih dari itu, sahabat yang baik akan mengajarkan kita banyak hal dalm kehidupan, melewati suka dan duka bersama, dan saling menerima satu sama lain. Lantas, sudah siapkah anak Anda memiliki seorang sahabat?

Senin, 12 September 2016

BAHAYA MENGUMBAR MASALAH RUMAH TANGGA PADA SEMBARANG ORANG

BAHAYA MENGUMBAR MASALAH RUMAH TANGGA PADA SEMBARANG ORANG


BAHAYA MENGUMBAR MASALAH RUMAH TANGGA PADA SEMBARANG ORANG




Menghadapi permasalahan rumah tangga tentu tidak mudah. Pada satu titik rasanya Anda ingin meluapkan keluh kesah Anda pada orang lain. Hal ini wajar saja, tapi Anda harus benar-benar selektif jika ingin menceritakan masalah Anda. Ada beberapa hal yang memang harus Anda ceritakan, seperti kasus kekerasan atau pelecehan dalam rumah tangga. Namun, ada hal lain yang tidak perlu diumbar-umbar karena sifatnya yang pribadi, apalagi kepada sembarang orang seperti teman kerja, tetangga, atau asisten rumah tangga Anda. Coba pertimbangkan dulu empat hal berikut ini sebelum mengumbar masalah Anda pada orang lain.

Tak ada penyelesaian
Ketika sedang ada masalah dengan suami, mungkin yang Anda inginkan hanyalah cara agar persoalan tersebut cepat selesai. Anda pun bercerita pada orang lain dengan harapan Anda akan dapat masukan yang berguna. Sayangnya, tidak ada yang paham betul situasi Anda dan suami selain Anda berdua. Pasti ada detail penting yang Anda sembunyikan dari orang lain. Maka, yang dapat mengusahakan penyelesaian hanya Anda sendiri dengan suami. Pahami bahwa hal-hal seperti ini memang akan makan waktu dan tenaga, tidak mungkin bisa selesai dalam satu malam.
Saran yang Anda terima tidak objektif
Jika Anda berkeluh kesah pada sahabat atau saudari Anda, besar kemungkinan mereka akan memberi saran yang hanya menguntungkan Anda tanpa memedulikan keadaan suami Anda. Ini karena mereka lebih peduli pada Anda ketimbang suami. Walaupun mereka adalah pihak luar, jika mereka hanya mendengar permasalahannya dari sudut pandang Anda, mereka tidak akan bisa membantu sama sekali.

Memberikan kesan yang buruk
Hati-hati kalau Anda sering menceritakan masalah perkawinan Anda pada orang lain. Orang lain akan mengira bahwa pernikahan Anda berada di ambang jurang. Lama-kelamaan Anda sendiri pun akan memercayai hal ini dan membawa rasa takut tersebut ke dalam hubungan Anda dan suami.
Suami bisa kehilangan kepercayaan
Anda seharusnya bisa menjadi sosok yang diandalkan dan dipercaya oleh suami untuk sama-sama mengatasi berbagai tantangan berumah tangga. Namun, kalau suami Anda tahu bahwa Anda diam-diam sering menceritakan kesulitan yang dihadapi, suami akan kehilangan kepercayaan pada Anda dan memilih untuk menghindar ketika sedang ada masalah. Hal ini tentunya tidak sehat bagi perkawinan Anda dan suami, bukan?

Kamis, 08 September 2016

TIPS MENUMBUHKAN EMPATI PADA ANAK

TIPS MENUMBUHKAN EMPATI PADA ANAK


TIPS MENUMBUHKAN EMPATI PADA ANAK



TIPS MENUMBUHKAN EMPATI PADA ANAK

Empati merupakan bagian dari kecerdasan emosional yang perlu ditumbuhkan dalam diri setiap orang guna merasakan perasaan yang orang lain alami. Pentingnya empati bagi anak adalah agar kelak anak tumbuh menjadi orang yang memiliki perasaaan halus, peka, dan peduli. Oleh sebab itu, sikap empati perlu ditanamkan sejak dini agar anak-anak mampu menepatkan diri pada posisi orang lain ketika terkena musibah sehingga dapat belajar lebih menghargai. Berikut adalah tipsnya:
Bermain peran
Pada saat anak berusia 2-3 tahun, mereka biasanya menyukai permainan khayalan atau bermain peran. Anda dapat ikut serta ikut mengambil peran dalam permainannya. Misalnya bermain dokter-dokteran, Anda dapat menempatkan diri sebagai pasien atau pemilik hewan yang sedang membawa peliharaan yang sedang sakit. Dengan begitu dia akan belajar bagaimana cara merawat pasiennya dan bersikap lembut.
Mengajaknya membantu pekerjaan rumah tangga
Menumbuhkan sikap suka rela pada diri seorang anak dapat Anda kembangkan pada saat anak berusia 2 tahun. Anda dapat memintanya untuk membantu pekerjaan rumah tangga yang ringan sambal mengajarinya. Dengan sendirinya, dia akan belajar cara merapikan ruangan dan menghargai pekerjaan orang lain.
Merawat hewan atau tanaman
Cara ini biasanya paling sukses digunakan untuk melatih kepekaan anak. Misalnya, ketika memelihara hewan, anak akan menyangi dan merawatnya dengan penuh kasih sayang. Dia akan sedih ketika hewan peliharaannya sakit dan mati. Perasaannya akan sakit dan menangis, pada saat itu si kecil sudah memiliki rasa empati yang mendalam.
Belajar berteman
Berkelahi merupakan hal yang biasa terjadi pada anak-anak. Entah itu karena rebutan mainan, saling mengejek, atau menyakiti orang lain secara tidak sengaja. Penting bagi Anda untuk memberikan pendapat pada anak, apakah dia ingin belajar untuk menjalin pertemanan kembali atau tidak. Berikan alasan-alasan yang baik bahwa saling berbagi dan memiliki banyak teman itu menyenangkan. Dengan begitu, dia akan merasa pentingnya memiliki teman dan belajar untuk meminta maaf dan memaafkan kesalahan orang lain.
Anda tidak perlu memikirkan apakah si kecil sudah dapat memahami rasa empati atau belum, perasaan empati akan tumbuh dengan sendirinya saat Anda mulai mempraktikan hal-hal yang membuat emosionalnya terpengaruh. Tidak ada salahnya mengajari buah hati sedari kecil untuk berempati, karena rasa empati tidak dapat tumbuh secara instant.

 Berikut adalah tipsnya:

Bermain peran
Pada saat anak berusia 2-3 tahun, mereka biasanya menyukai permainan khayalan atau bermain peran. Anda dapat ikut serta ikut mengambil peran dalam permainannya. Misalnya bermain dokter-dokteran, Anda dapat menempatkan diri sebagai pasien atau pemilik hewan yang sedang membawa peliharaan yang sedang sakit. Dengan begitu dia akan belajar bagaimana cara merawat pasiennya dan bersikap lembut.

Mengajaknya membantu pekerjaan rumah tangga
Menumbuhkan sikap suka rela pada diri seorang anak dapat Anda kembangkan pada saat anak berusia 2 tahun. Anda dapat memintanya untuk membantu pekerjaan rumah tangga yang ringan sambal mengajarinya. Dengan sendirinya, dia akan belajar cara merapikan ruangan dan menghargai pekerjaan orang lain.

Merawat hewan atau tanaman
Cara ini biasanya paling sukses digunakan untuk melatih kepekaan anak. Misalnya, ketika memelihara hewan, anak akan menyangi dan merawatnya dengan penuh kasih sayang. Dia akan sedih ketika hewan peliharaannya sakit dan mati. Perasaannya akan sakit dan menangis, pada saat itu si kecil sudah memiliki rasa empati yang mendalam.

Belajar berteman
Berkelahi merupakan hal yang biasa terjadi pada anak-anak. Entah itu karena rebutan mainan, saling mengejek, atau menyakiti orang lain secara tidak sengaja. Penting bagi Anda untuk memberikan pendapat pada anak, apakah dia ingin belajar untuk menjalin pertemanan kembali atau tidak. Berikan alasan-alasan yang baik bahwa saling berbagi dan memiliki banyak teman itu menyenangkan. Dengan begitu, dia akan merasa pentingnya memiliki teman dan belajar untuk meminta maaf dan memaafkan kesalahan orang lain.

Anda tidak perlu memikirkan apakah si kecil sudah dapat memahami rasa empati atau belum, perasaan empati akan tumbuh dengan sendirinya saat Anda mulai mempraktikan hal-hal yang membuat emosionalnya terpengaruh. Tidak ada salahnya mengajari buah hati sedari kecil untuk berempati, karena rasa empati tidak dapat tumbuh secara instant.

Minggu, 04 September 2016

6 SPOT DI RUMAH YANG MEMBAHAYAKAN SI KECIL

6 SPOT DI RUMAH YANG MEMBAHAYAKAN SI KECIL

6 SPOT DI RUMAH YANG MEMBAHAYAKAN SI KECIL


Hati-hati jika meninggalkan si kecil bermain dan berjalan-jalan sendiri, meskipun hanya di sekitaran rumah Anda. 6 spot ini bisa sangat berbahaya bagi si kecil jika Anda lengah mengawasinya. Simak yuk apa saja area di rumah yang dapat membahayakan si kecil.

Dinding yang terdapat stop kontak
Meninggalkan si kecil dengan mainannya sendirian di kamar atau di ruang keluarga bagi Anda mungkin merasa aman-aman saja karena si kecil tidak akan keluar rumah dan betah bermain seharian bersama mainannya. Akan tetapi, Anda harus mewaspadai letak stop kontak, jangan sampai anak-anak mudah menjakaunya. Anak kecil sering kali merasa penasaran dengan benda ini dan memasukan jarinya ke dalam sehingga membuatnya terstrum aliran listrik. Tutuplah bagian lubang pada stop kontak ketika Anda tidak meggunakannya, gunakan stop kontak yang terdapat penutupnya atau gunakan solatape.

Dapur
Area ini juga sangat berbahaya. Pasalnya, di dalam dapur ada benda-benda yang tidak sepatutnya digunakan oleh anak-anak tanpa sepengawasan orangtua. Bahkan piring dan gelas dari kaca pun sangat berbahaya karena bisa saja si kecil memecahkan dan menginjaknya. Selain itu, anak-anak juga sering penasaran ketika Anda memasak, awasi dia agar jangan sampai menjatuhkan makanan yang sedang Anda masak hingga mengenainya dan dapat membuat kulitnya melepuh.

Mesin cuci
Ketika anak-anak bermain, sangat memungkinkan bagi mereka untuk mencari benda-benda tertentu yang dapat menjadi tempat persembunyiannya. Awasilah saat anak bermain, mesin cuci bisa berbahaya bagi anak-anak karena bisa saja ketika si kecil bermain bersama temannya, salah satunya akan membuka pintu mesin, satu lainnya bersembunyi di sana, kemudian menutup pintunya dan menekan tombol-tombolnya karena rasa penasaran. Mengerikan, bukan?

Kolam
Area ini juga sangat menarik dan menjadi favorit anak-anak. Tanpa sepengetahuan orangtua anak-anak bisa berlari kearah kolam atau mengejar mainannya yang jatuh ke dalam kolam dan membuatnya ikut terjatuh ke sana. Sebaiknya pasang pagar batasan agar anak tidak memasuki area kolam sendirian.

Balkon
Jika di tingkat dua rumah Anda terdapat balkon, sebaiknya gunakan dinding atau pagar yang tidak mudah untuk dilewati anak-anak. Tubuhnya yang kecil dan masih lentur akan sangat mudah melewati batasan yang Anda buat. Oleh karena itu, pastikan dinding atau pagar yang Anda gunakan tidak mudah dilewati oleh anak-anak agar mereka tidak jatuh.

Tangga
Area yang satu ini juga paling sering diwaspadai oleh orangtua. Jangan sampai anak Anda terjatuh dan terguling dari atas tangga. Jika anak Anda masih belum bisa berjalan dengan benar, sebaiknya gunakan sekat untuk membatasi batas naik dan turun tangga.
Meskipun anak-anak bermain di rumah belum tentu aman bagi mereka. Sebagai orangtua, sebaiknya Anda tetap sigap dalam mengawasi anak, jangan sampai Anda lengah dan terlambat untuk mencegahnya berbuat sesuatu yang dapat membahayakan diri si kecil.

Kamis, 01 September 2016

BAYI MENJULURKAN LIDAH ? ISYARAT APA ?

BAYI MENJULURKAN LIDAH? ISYARAT APA?



BAYI MENJULURKAN LIDAH ? ISYARAT APA ?




Jangan heran ketika bayi Anda menjulurkan lidahnya atau melet. Isyarat ini bisa saja sebagai bentuk komunikasi darinya dalam merespon perkataan Anda. Gerakan bayi memang belum sempurna dan belum dapat berbicara. Oleh karena itu, salah satu bentuk responnya adalah dengan gerakan tangan atau menjulurkan lidah.

Kenapa bisa terjadi?

Penelitian menyatakan bahwa fenomena ini disebut sebagai ‘imitasi tonjolan lidah’ di mana bayi melakukan hal ini sebagai control neuromuscular atau cara untuk berkomunikasi dengan orang sekitarnya dengan memberikan respon.

Proses belajar

Sebenarnya, semua gerakan bayi yang dilakukannya merupakan bentuk dari perkembangan otaknya. Caranya menggenggam jari Anda, tertawa, dan menangis itu semua proses belajar, termasuk saat dia menjulurkan lidahnya. Namun apabila bayi Anda tidak melakukannya, jangan khawatir. Karena memang tidak semua bayi melakukan ini, jika bayi Anda masih dapat merespon stimulus yang Anda berikan, Anda tidak perlu khawatir.

Apakah bisa hilang?

Tentu saja bisa. Jika dia sudah mampu berkomunikasi dengan baik, dia akan berhenti melakukan hal ini karena sudah mampu merespon perkataan orang lain dengan baik. Proses menjulurkan lidah biasanya terjadi pada saat bayi berusia 6 bulan, di mana pada saat itu bayi sudah bisa diberikan makan padat. Namun, ketika dia menjulurkan lidahnya boleh jadi dia tidak menyukai makan padat.

Saat masih bayi, mereka hanya dapat melakukan komunikasi dengan orangtuanya melalui beberapa isyarat. Namun seiring pertumbuhannya, mereka anak mulai meninggalkan bahasa isyarat itu dan belajar untuk berbicara. Jadi, tidak perlu khawatir jika bayi Anda menjulurkan lidahnya ketika Anda mengajaknya berbicara. Pada saat itu bayi Anda sedang berbicara dengan bahasa bayi.